ANALISIS NOVEL SURAPATI KARYA ABDUL MUIS
ANALISIS NOVEL SURAPATI KARYA ABDUL
MUIS
udul Buku Surapati, pengarangnya Abdul Muis , tebal
Novel Surapati 307 Halaman, penerbit Novel Balai Pustaka.
1.sinopsis
Riwayat kehidupan Surapati, dikemas
secara menarik oleh penulis melalui novel sejarah ini. Sumbernya diambil dari
catatan-catatan tentang sejarah Surapati dari buku Babad Tanah Djawa,
Geschiedenis van N.I. Dr. F.W. Stapel. Sedjarah Indonesia.Sanusi Pane, Si
Untung, Melati Van Jaya. Begitulah yang tertulis di penutup novel Surapati
karya Abdul Muis ini.
Novel ini menceritakan tentang riwayat hidup seorang budak.
Sampai sang budak menemui masa kejayaannya sebagai seorang pemimpin. Latar
waktu novel ini yaitu pada masa kerajaan Mataram dan saat kompeni atau orang
Belanda merongrong habis-habisan ingin menguasai dan memperluas kekuasaannya di
Indonesia. Dan, ingin menghancurkan kerajaan-kerajaan yang sedang berkuasa pada
waktu itu seperti kerajaan mataram.
Di awal cerita, penulis menyuguhkan tentang kehidupan si
untung (Surapati saat menjadi budak) yang diangkat oleh seorang Belanda yang
bernama Edeler Moor. Meskipun diperlakukan dengan baik oleh Edeler Moor, untung
tetaplah seorang budak karena ia adalah seorang bumiputera atau bangsa berwarna
yang berbeda dengan keluarga Edeler Moor yang bangsa kulit putih.
Edeler Moor mempunyai Putri yang sangat cantik bernama Suzane. Edeler Moor mempercayakan Suzane untuk dijaga baik-baik oleh Untung. Dengan Adanya Untung yang senantiasa menjaganya, Suzane merasa terlindungi. Dan, Suzane merasa lebih dekat dengan Untung daripada dengan ayahnya. Karena menganggap Untung seperti kakaknya sendiri (Usia untung dan Suzane tidak berbeda Jauh) dan karena ayah Suzane kurang perhatian padanya.
Edeler Moor mempunyai Putri yang sangat cantik bernama Suzane. Edeler Moor mempercayakan Suzane untuk dijaga baik-baik oleh Untung. Dengan Adanya Untung yang senantiasa menjaganya, Suzane merasa terlindungi. Dan, Suzane merasa lebih dekat dengan Untung daripada dengan ayahnya. Karena menganggap Untung seperti kakaknya sendiri (Usia untung dan Suzane tidak berbeda Jauh) dan karena ayah Suzane kurang perhatian padanya.
Lambat namun pasti, ternyata di antara dua anak manusia
berbeda warna itu timbul benih-benih cinta. Awalnya mereka memendam perasaan
mereka masing-masing. Tapi, suatu waktu mereka saling mengutarakan perasaan
mereka yang lebih dari sekadar perasaan seorang kakak kepada adik. karena Edeler
Moor terlalu sibuk dengan urusannya, Untung dan Suzane pun menikah tanpa
sepengetahuan Edeler Moor. Namun, pada akhirnya Edeler Moor tahu bahwa putrinya
sudah menikah dengan seorang budak yang telah ia percaya. Edeler Moor sangat
malu sekali. Orang Belanda menganggap pernikahan dengan bangsa berwarna adalah
suatu hal yang hina. Maka, tiada maaf lagi bagi anak-anak muda itu. Lalu,
Untung dipenjarakan oleh Edeler Moor. Dan, di penjara itulah untung mempunyai
semangat membaja untuk melawan Belanda dan ingin segera membebaskan bangsanya
dari perbudakan orang Belanda. Di dalam penjara itu Untung bertemu dengan dua
orang yang natinya akan menjadi teman seperjuangan Untung sampai titik darah
penghabisan. Dua orang itu adalah kiyai Ebun dan Wirajuda. Akhirnya mereka
bertiga mulai menyatukan kekuatan untuk memulai pemberontakan dimulai dengan
pelarian mereka dari penjara yang diikuti pula oleh rekan-rekan bumiputera
lainnya. Sejak dari penjara Untung belum pernah bertemu dengan Suzane istrinya,
bahkan sampai di akhir cerita.
Melihat keberanian Untung, maka geramlah orang Belanda
karena tindakan yang dilakukan Untung dan kawan-kawannya. Kumpeni pun
menganggap bahwa Untung bukanlah lawan yang patut diremehkan. Suatu waktu nanti
kumpeni yakin bahwa Untung akan menjadi ancaman bagi keberadaan mereka di tanah
Jawa.
Untung menjadi buronan tentara Belanda. Kadang di tengah
pelariannya, saat bertemu dengan pasukan Belanda yang menyerang ia tak segan
untuk membunuhnya. Suatu waktu dalam sebuah pelarian, Untung bertemu dengan pasukan
Belanda yang dipimpin oleh Kapten Ruys. Namun, pada saat itu Untung dibujuk
bahwa Untung akan diampuni oleh Belanda asal Untung mampu membawa Pangeran
Purbaya. Untung juga ditawari sebuah posisi yaitu sebagai Letnan. Dan,
dengan posisi itu untung memutar pikir utnuk bisa bertemu dengan istrinya
Suzane dan anaknya yang katanya telah berumur satu tahun kata seseorang yang
disuruh Untung untuk mencari Informasi.
Untung pun mencari pangeran Purbaya. Kalau toh akhirnya pangeran Purbaya tak mau menyerah, maka Untung tak akan memaksa. Karena memang harus begitulah kepada penjajah. Jangan menyerah! Namun, pada kenyataannya pangeran Purbaya memang ingin menyerahkan diri kepada Belanda. Pertemuan Untung dengan pangeran Purbaya ini nantinya yang akan menyambungkan jodoh antara Untung dan Raden Gusik Kusuma yang pada saat itu statusnya masih menjadi istri ke dua pangeran Purbaya. Karena tak terima suaminya menyerah kepada kompeni akhirnya Raden Gusik Kusuma meminta untuk diceraikan. Karena dalam prinsip Raden Gusik sangat pantang untuk menyerah kepada Belanda.
Untung pun mencari pangeran Purbaya. Kalau toh akhirnya pangeran Purbaya tak mau menyerah, maka Untung tak akan memaksa. Karena memang harus begitulah kepada penjajah. Jangan menyerah! Namun, pada kenyataannya pangeran Purbaya memang ingin menyerahkan diri kepada Belanda. Pertemuan Untung dengan pangeran Purbaya ini nantinya yang akan menyambungkan jodoh antara Untung dan Raden Gusik Kusuma yang pada saat itu statusnya masih menjadi istri ke dua pangeran Purbaya. Karena tak terima suaminya menyerah kepada kompeni akhirnya Raden Gusik Kusuma meminta untuk diceraikan. Karena dalam prinsip Raden Gusik sangat pantang untuk menyerah kepada Belanda.
Berat sama dipikul ringan sama dijinjing, begitulah yang
dialami oleh Untung, Raden Gusik, dan kawannya yang lain. Hal itulah yang
memperkuat hingga akhirnya nanti Raden Gusik menjadi istri Untung. Sebelum
memutuskan Raden Gusik menjadi Istrinya, Untung sangat kebingungan karena ia
masih mengharapkan kehadiran Suzane dan anaknya yang waktu itu pulang ke
Amsterdam. Dan, mereka mau kembali asalkan Untung mau menjadi orang Belanda.
Namun, akhirnya karena kepentingan bangsa lebih penting. Maka, untung
melepaskan kepentingan pribadinya untuk lebih memilih berjuang melawan Belanda.
Akhirnya, Untung yang sudah menikah dengan Raden Gusik. Susah senang mereka
hadapi bersama. Saat mendapatkan tekanan, dan harus segera keluar dari kerajaan
Mataram, mereka hadapi dengan penuh ketegaran. Sampai pada Untung atau Surapati
mendapatkan masa kejayaannya waktu memimpin di Pasuruan. Dan, Untung berhasil
memperluas kekuasannya. Untung dan Raden Gusik di karunia tiga orang putera
yaitu Pengantin, Surapati, dan Raden Surodilogo.
Kelak mereka yang akan meneruskan perjuangan ayahnya melalui
keturunan-keturunan mereka. Sampai sekitar 80 tahun lamanya mereka bertahan
menjaga kekuasaan yang telah diperjuangkan ayah mereka. Belanda pun makin
cemas karena kekuatan Surapati yang semakin tangguh. Belanda semakin gencar
menyusun kekuatan untuk menghancurkan kerajaan-kerajaan di Jawa. Dan, di akhir
cerita Surapati wafat karena lambungnya terkena hunjaman tombak saat berperang
melawan Belanda. Sebelum Surapati wafat, ia menginginkan Robert yaitu anaknya
dari Suzane untuk berpihak kepada bangsa ayahnya. Namun Robert tetap mau
membela bangsa Belanda. Kemudian di akhir novel ada dialog antara dua orang
anak Surapati itu yaitu antara Robert dan Pangantin. “Mudah-mudahan janganlah
Tuhan dikemudian hari memertemukan kita di medan perang!”
Penulis banyak mengobarkan semangat perjuangan dan cinta
tanah air. Salah satunya dalam bagian cerita Suzane yang mau kembali ke Batavia
asalkan Untung mau menjadi orang Belanda. Namun, untung tidak mau karena lebih
mencintai bangsanya dan harus membebaskan bangsanya dari perbudakan orang
Belanda.
Novel Surapati ini termasuk novel
sejarah. Novel ini pun membantu pembaca untuk menelusuri kejayaan masa lalu dan
merasakan semangat perjuangan yang dipancarkannya
2.unsur
intrinsic
1. Tokoh/Watak
Untung :
budak
Edeler Moor : Orang Belanda,yang mengangkat si Untuk menjadi budak,sibuk
dengan urusan sendiri
Suzane :Baik,cantik,dan
pintar
kiyai Ebun :Guru
si Untung/baik
Wirajuda :kawan
si untung /baik
Kapten Ruys :yang
memimpin pasukan belanda
2. Sudut pandang
Orang ketiga tunggal serba tau
3. Latar
Novel ini menceritakan tentang
riwayat hidup seorang budak. . Sampai sang budak menemui masa kejayaannya
sebagai seorang pemimpin.Latar waktu novel ini yaitu pada masa kerajaan Mataram
dan saat kompeni atau orang Belanda merongrong habis-habisan ingin menguasai
dan memperluas kekuasaannya di Indonesia. Dan, ingin menghancurkan
kerajaan-kerajaan yang sedang berkuasa pada waktu itu seperti kerajaan mataram.
4. Tema
Pada novel surapati tema yang
digunakan adalah social,agama,adat.yang berakhir dengan percintaan
5.
Amanat
Perbedaan keyakinan bukanlah suatu permasalahan
untuk tidak membenarkan suatu ketentuan yang sudah disepakati. jangan
mengganggap menganggap pernikahan dengan bangsa berwarna adalah suatu hal yang
hina.
Abdul Muis adalah sastrawan terkemuka Indonesia juga seorang jurnalis, aktivis partai politik dan pejuang kemerdekaan yang berperan besar dalam menumbuhkan nasionalisme rakyat Indonesia melalui karya-karya, tulisan-tulisan di media massa serta sepak terjangnya dalam organisasi pergerakan nasional.
Nama :
Abdoel Moeis
Tempat Lahir : Sungai Suar Bukit Tinggi Sumatera Barat
Pendidikan : Stovia (sekolah kedokteran)
Wafat :
Bandung, Jawa Barat, 17 Juni 1959
Gelar Pahlawan :
Pahlawan nasional oleh Presiden RI, Soekarno, pada 30 Agustus 1959 (Sk Presiden No. 218 Tahun 1959, tanggal 30
Agustus 1959)
Makam : TMP Cikutra – Bandung
Karir : 1.Bekerja sebagai klerk
di Departemen Buderwijs en Eredienst
2.Wartawan surat
kabar Preanger Bode
3.Wartawan surat kabar Neraca
4.Pemimpin
Redaksi Kaoem Moeda
5.Mendirikan surat
kabar Kaoem Kita
Organisasi : 1.Anggota
Volksraad
2.Centraal Sarekat
Islam
3. Persatuan
Perjuangan Priangan
Aktifitas
perjuangan : 1.Mengkritik Belanda melalui tulisannya di
harian De Express
2.Memprotes Belanda dalam
perayaan peringatan seratus tahun kemerdekaan melalui Komite Bumiputera bersama
dengan Ki
Hadjar Dewantara
tahun 1913,
3.Memimpin kaum
buruh di daerah Yogyakarta
dalam pemogokan
4.Mempengaruhi tokoh-tokoh Belanda
dalam pendirian Technische Hooge School - Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1922
Karya
Sastra : 1.Novel Salah
Asuhan (diterbitkan tahun 1928)
2.Novel Pertemuan Jodoh (1933)
3.Novel Surapati (1950)
makasih ya udah ngebantu tugas saya :)
ReplyDeleteYeayy thanks sangat membantu
ReplyDeletethanks for view
ReplyDeleteAlur nya apa ya kak?
ReplyDeleteWatak tokoh nya apa
ReplyDelete