SPO PNEUMONIA DAN BRONKOPNEUMONIA
|
PNEUMONIA
DAN BRONKOPNEUMONIA
|
|||
SPO
|
No. Kode
|
: SPO/UKM/RJ/
|
Di tetapkan
Oleh
Kepala UPT.
Puskesmas Peureulak Barat
Hj. Zuraida
Hanum,Am.Keb
Nip. 19650724
198603 2 002
|
|
Terbitan
|
: 01
|
|||
No. Revisi
|
: 00
|
|||
Tgl. Mulai Berlaku
|
: Januari 2017
|
|||
Halaman
|
: 1/2
|
1.
Pengertian
|
Suatu peradangan/ inflamasi parenkim paru, distal dari bronkiolus
terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli,
sertamenimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas
setempat.
|
2.
Tujuan
|
Prosedur ini dibuat dimaksudkan agar petugas
kesehatan di puskesmas Peureulak Barat dapat melakukan penanganan penderita Pnumonia dan
bronkopneumonia dengan baik dan benar
|
3.
Kebijakan
|
Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas
Peureulak Barat Nomor 800/
/PKM/I/2017 tentang
|
4.
Referensi
|
Perawatan Dasar DEPKES RI Tahun 2014
|
5.
Alat dan Bahan
|
a.
Stetoskop
b.
Arloji
c.
Thermometer
|
6.
Langkah-langkah
PENATALAKSANAAN
a. Pengobatan
suportif seperti istirahat di tempat tidur dan minum secukupnya untuk
mengatasi dehidrasi.
b. Terapi
definitif dapat dilakukan menggunakan antibiotik sebagai berikut:
1. Penisilin
sensitif Streptococcus pneumonia (PSSP), yaitu:
a) Golongan
Penisilin: penisilin V, 4x250-500 mg/hari (anak 25-50 mg/kbBB dalam 4 dosis),
amoksisilin 3x250-500 mg/hari (anak 20-40 mg/kgBB dalam 3 dosis), atau
sefalosporin golongan 1 (sefadroksil 500-1000mg dalam 2 dosis, pada anak 30
mg/kgBB/hari dalam 2 dosis)
b) TMP-SMZ
c) Makrolid
2. Penisilin
resisten Streptococcus pneumoniae (PRSP),yaitu:
a) Betalaktam
oral dosis tinggi (untuk rawat jalan), Sefotaksim, Seftriakson dosis tinggi.
b) Makrolid:
azitromisin 1x500 mg selama 3 hari (anak 10 mg/kgBB/hari dosis tunggal).
c) Fluorokuinolon
respirasi: siprofloksasin 2x500 mg/hari.
PEMERIKSAAN PENUNJANG LANJUTAN
(BILA DIPERLUKAN)
a. Kultur
sputum
b. Kultur
darah
KONSELING DAN EDUKASI
a. Edukasi
: diberikan kepada individu dan keluarga mengenai pencegahan rekurensi dan
pola hidup sehat, termasuk tidak merokok.
b. Pencegahan
: Dilakukan dengan vaksinasi, terutama bagi golongan risiko tinggi, seperti
orang usia lanjut, atau penderita penyakit kronis. Vaksin yang dapat
diberikan adalah vaksinasiinfluenza (HiB) dan vaksin pneumokokal.
KRITERIA RUJUKAN
a. Kriteria
CURB (Conciousness, kadar Ureum, Respiratory rate>30
x/m,Blood pressure:Sistolik <90 mmHg dan diastolik <60 mmHg;
masing masing bila ada kelainan bernilai 1). Dirujuk bila total nilai 2.
b. Untuk
anak, kriteria rujukan memakai Manajemen Terpadu pada Balita Sakit (MTBS).
|
|
7.
Unit Terkait
|
a. Pelaksana pelayanan MTBS
b.
Pasien
|
8.
Dokumen terkait
|
a.
Laporan pelayanan MTBS
b.
Analisis Capaian Program
|
Comments
Post a Comment